Senin, 09 Mei 2016

Review Catering Nabilla Catering, Wifa Catering, Daya Lestari Catering, Dafa Catering

Assalammualaikum.
Sudah berapa lamakah saya tidak update? Hehehe J
Maap keun yaah.
Setelah memilih gedung yang akhirnya Insya Allah acara kami akan diadakan di Gedung Pandansari, Cibubur. Dengan berat hati memilih tanggal yang tidak sesuai dengan keinginan gue dan cami. Alhamdulillah, kedua keluarga tidak mempermasalahkan. Karena menurut mereka semua tanggal dan hari itu baik.
Sudah fix memilih gedung mari kita memilih vendor catering yang bekerja sama dengan gedung ini. Seperti yang udah gue janjiin, gue akan mereview beberapa catering.
1.       Wifa Catering
Gue nyobain catering ini pas lagi wedding Ekspo di Balai Kartini. Rasa Catering nya enak, enak banget sih engga juga. Gue hanya makan bebek peking, zupa soup, nasi goreng. Dan semuanya rasanya enak. Dan yang menjual dari wifa ini, dia ngasih penawaran untuk coklat corner yang langsung dari dapur coklat. Terus gue nanya-nanya sanggar baju pengantinnya. Wifa hanya kerja sama dengan ratu wedding. Dari segi harga wifa cukup mahal juga.
2.       Nabila Catering
Gue TF juga di acara wedding expo. Kesannya? Biasa aja, pudingnya biasa aja, zupasoup nya terlalu cair, coklat meltednya enak, ada sayur gue lupa namanya apaan tomyam kalo gasalah. Dikira nyokap gue itu garangan asem. Hahaha. Dimsumnya agak keras. Harga yang ditawarkan ini cukup menarik karena udah all in sama gedung, undangan, souvenir. Tapi dari segi rasa kurang puas. Hehehe maap keun yaah ^^v
3.       Daya Lestari Catering
Kebetulan pas lagi bayar DP gedung gue mampir kesini, dan yang lagi perform itu Daya, nyobain zupa soup nya, ke ecnceran, nyobain es dogernya juga rasanya terlalu manis dan kebanyakan ketannya. Dari dekorasi sepi banget. Mungkin paket standar yah, jadi apa adanya. *sotoy.com
4.       Daffa catering
TF berikutnya di balai sarbini cibubur, kesan pertama masuk untuk TF. Ekspresi nyokap dan si mas ga enak di liat. Sorry to say ya mbaknya, Somay nya keras, baksonya juga, nasgornya terlalu dberminyak, daging nya sih empuk. Perform cateringnya kurang di perhatiin deh, piring pudingnya ada yang bopak itu tetep digunain, mas-mas yang angkatin piring kotor cepet sih. Harganya standar lah.
5.       Permata Catering
Yang ini akan gue bahas lebih jauh, karena gue akhirnya deal pake permata.

Sekian Info dari gue.. semoga membantu




Selasa, 09 Februari 2016

Balai Komando & Pandansari



Assalammualaikum..

Hai calon penganten yang lagi sibuk wara-wiri cari venue nikahan. Karena eh karena untuk booking gedung aja kalian sebisa mungkin 1 tahun sebelumnya. Niat banget yak. Ya iyalaah kudu niat, masa nikah ga niat. Hahaa
Saya sendiri tidak terlalu banyak mencari tempat untuk acara karena memang sudah ada 2 gedung pilihan yaitu Balai Komando, Cijantung dan Pandansar, Cibubur. Tahu dong 2 tempat ini memang jadi favoritny calon pengantin yang akan melaksanakan pernikahan. Alasan kenapa saya memilih tempat ini karena selain dekat dengan kawasan Depok, gedungnya pun bias menampung sekitar 1000 orang dan area parkirnya yang cukup luas. Jadi tamu pun ga usah ribet sama parkiran. Sebenernya banyak gedung di Depok yang biasa di pakai acara nikahan. Tapi yang memiliki kapasitas sampai 1000 orang sepertinya tidak banyak. Dan kebetulan harga kedua gedung yang jadi pilihan saya ini cukup masuk akal lah.

  • Balai Komando : Harga Sewa 11jt + akad 1 jt total 12jt. Fasilitas yang didapat sound system dan kursi sebanyak 200. Ternyata Balai komando memiliki kebijakan baru, yaitu hanya boleh menggunakan rekanan yang sudah ditetapkan yaitu : Puspita Sawargi, Alfabet, Mitra Wangi, Djoko, satu lagi lupa hahaha. Kalau mau pake vendor lain boleh aja, dengan catatan kalian harus membayar cas nya sebanyak 30jt dan belum lagi kalian harus membayar cas listrik, cas sound dll.

Saya sebenernya sudah sempet booking digedung ini karena dapat di tanggal yang cocok dengan keinginan kami, eh pas sudah tahu peraturan sewanya seperti diatas dan vendor-vendornya kelas atas semua. Akhirnya kamu balik kanan bubar jalan.
  • Pandan Sari : Harga sewa 13.750 jt + akad 250 + uang keramaian 250 + kamar rias 330. Dengan fasilitas Sound System dan kursi sebanyak 500. Kalo kamar rias kita memang harus sewa sendiri, karena gedungnya gak ada kamar riasnya. Tapi kalo berencana pakai rekanannya pandansari banyak kok yang sudah include kamar riasnya. Rekanan pandansar ada banyak, Manna Catering, Nabilla Catering, Daya, Permata, Hj. Tinah, Daffa, Wifa, Wafi. Banyak deh. Dan kebetulan gue sudah melakukan TF kebeberapa rekanan tersebut. Nanti akan gue review cateringnya.
Gedung ini emang udah di incer sama orang tua saya hehehe, sedihnya di gedung ini tanggal yang kita harapkan sudah ada yang isi, jadi kita mundur dari rencana awal. Dan kami pun akhirnya memilih gedung ini yang Insya Allah akan kami pakai untuk acara pernikahan saya dan si calon.

Semoga membantu calon pengantin yang sedang mencari gedung yaa :)



Kamis, 03 Desember 2015

Benjolan di Payudara (FAM)

Assalammualaikum temans

Mau berbagi pengalaman nih. Sebagai wanita memang sudah seharusnya memperhatikan tubuh dari atas kepala sampai ujung kaki. Gak hanya untuk wanita juga sih, laki-laki juga harus memperhatikan. Karena penamilan (terkadang) jadi nilai utama seseorang. Sebagai wanita gue termasuk orang yang cuek dalam memperhatikan penampilan dan memperhatikan bagian  tubuh yang lain. Sampai ketika gue tersadar ada sesuatu yang mengganjal di bagian payudara.

Sekitar awal bulan Oktober 2015, gue merasakan nyeri di bagian payudara sebelah kanan. Sebenarnya ini adalah hal yang biasa (menurut gue) karena ini biasa terjadi ketika gue akan kedatangan tamu tiap bulannya. Karena gue cuek yasudahlah gue ga terlalu memikirkan rasa nyeri itu. Hari berikutnya masih merasakan nyeri, nyeri yang dirasakan itu terkadang timbul dan hilang sesukanya (sama kaya cowo yang lagi pdkt) hahaha #abaikan. Sampai akhirnya gue browsing di mbah gugle dan melakukan SADARI. Apa itu SADARI? SADARI adalah perikSA payuDAra sendiRI. Dan ternyata benar aja, gue merasakan adanya benjolan pada payudara kanan. Masih berpikir positif kalo ini hanyalah kelenjar biasa yang memang ada di payudara. Tapi setelah saya SADARI ternyata di payudara kiri tidak terdapat benjolan yang sama seperti yang kanan. Oke, pikiran gue sudah mulai gak kekontrol karena cukup kaget dengan adanya si benjolan yang dateng ga bilang-bilang.

Singkatnya gue langsung menuju RS. Hermina Depok atas rekomendasi sahabat gue dan bertemu dengan Dokter Asri SpB untuk memeriksakan benjolan tersebut. Proses pemeriksaan tidak menggunaan alat USG atau cek lab. Gue tiduran dengan tangan diangkat keatas dan dokter hanya meraba dengan tangannya. Kemudian dr. Asri langsung mendiagnosa kalau benjolan ini adalah FAM  Dan besarnya kurang lebih 5cm.
Apakah itu FAM? Apakah sama bahaya dengan kanker? Lalu bagaimana mengobatinya? Gue langsung bertanya panjang x lebar, karena gue takut ini penyakit yang membahayakan seperti kanker payudara.

FAM (Fibroadenoma mammae) berasal dari fibro = jaringan ikat dan adonema = jaringan kelenjar. FAM ini termasuk dari tumor jinak dan biasa menyerang wanita pada usia 20-30 tahun. Penyebab utamanya menurut dokter adalah hormon dan pola hidup. Jika memang banar hormon berarti gue memang memiliki kesempatan untuk mengidap FAM, karena sirkulasi bulanan gue yang gak lancar. Tanpa diduga dr.Asri langsung nembak kapan gue mau di operasi. What? Seketika kaget, “Operasi? Gada cara lain selain operasi dok?” seumur-umur di rawat di rumah sakit aja baru sekali. Ini untuk kedua kalinya masa langsung operasi sih. Menurut dokter memang harus di operasi, benjolan itu harus di angkat untuk diperiksa di bawah mikroskop apakah benjolan itu berbahaya atau engga. Tapi jika memang ini FAM benjolan ini tidak berbahaya. Jadi dokter pun tidak memaksa harus segera di operasi, tapi menyarankan sebaiknya lebih cepat lebih baik.

Setelah keluar dari ruang dokter, gue mendiskusikan hal ini sama mamah. Masih mikir-mikir gue mau di operasi atau engga. Sampai akhirnya gue memberanikan diri untuk bilang IYA, gue siap di operasi. Gue memilih One day surgery. Karena menurut dokter operasinya tidak memakan waktu yang lama. Hanya sekitar satu jam dan nunggu pulih sekitar 1 jam. Jadi totalnya 2 jam.
Gue mengisi formulir persetujuan operasi dengan One day surgery, setalah deal di tanggal 20 Oktober 2015, perawatnya baru memberi tahu jika operasi dilakukan jam 4 sore. Dan gue harus dateng ke RS sekitar jam 1 siang. Hemmm gue kira gue bakalan di operasi pagi, jadi siang gue bisa langsung pulang.

Tanggal 16 Oktober 2015

Gue izin buat ga masuk kerja, karena gue harus ke rs untuk cek lab dan konsultasi ke dokter anastesi. Gue sampe rumah sakit jam 8 untuk di ambil darah, dan kondisi perut belum keisi apapun. Gue kira mah di ambil darah nya dikit. Ternyata sampe 3 botol kecil kurang lebih ukuran 3-4ml. Keluar dari lab gue langsung ngajak mamah untuk ke kantin, karena gue dah tau nih gue bakalan tumbang kalo ga diisi makanan. Sampai di kantin gue minum air putih dan segigit donat, tiba-tiba gue keringet dingin pandangan mulai kabur dan gue sepertinya pingsan dalam keadaan duduk. Kata mamah sih gue sekitar 15 menit tertidur. Hahaha lumayan lama juga yak.

Sekitar jam 10.30 hasil lab keluar, dan hasilnya normal. Kemudian gue menuju ruang dokter anastesi, di dalam ruang anastesi dokter menjelaskan gue akan di bius total saat operasi, dan nanti akan ada selang yang masuk ke tenggorakan untuk membantu gue tetap tertidur saat di operasi. Keluar dari ruang anastesi gue langsung browsing ukuran selang yang masuk ketenggorokan, langsung mikir macem-macem. Dan pada akhirnya gue hanya bisa pasrah aja ketika sudah di OK.

20 Oktober 2015

D-day. Hari ini gue operasi. dan gue harus puasa ga boleh makan minum sampe selesai operasi. Gue ditemani mamah sampe di rumah sakit jam 1.15 registrasi ulang untuk operasi sore ini. Gue memutuskan untuk menginap saja semalam, karena bapak yang ternyata tingkat ke Worry-an nya lebih tinggi dari gue meminta untuk menginap saja. Siap laksanakan!!!
Jam 3 sore gue sudah dipersilahkan untuk masuk ke ruangan operasi, disana gue disuruh ganti baju operasi dan dipasangkan infus. FYI suster yang masangin infus gue sepertinya kurang terlatih, karena dia harus 3 kali masukin jarum ke tangan kiri gue, alasanya pembuluh gue tipis dan jarumnya ternyata kebesaran. Sakit suster! rasanya gue mau marah aja tapi dah gada tenaga karena rasa nyeri dari jarum suntik. Mamah yang ngeliatin gue di pasang infus malah tumbang. Jadilah dia ikutan tiduran di ruang tunggu operasi.
Menunggu giliran masuk OK, banyak-banyakin dzikir, berdoa minta dibangunkan lagi sehabis operasi.

Sekitar jam 4.10 gue dibawa ke OK, di ruangan itu ada 2 perawat perempuan, 1 perawat laki-laki, 1 dr.anastes dan dr. Asri yang siap mengoperasi. Waduuuh ada lakinya? Aduh gimana ini? Ah bodo amat lah, Bismillah ajah. Suster sudah mulai memasangkan alat-alat ke tubuh gue. Sebelum dimulai dr.Asri akan memberi tanda x pada benjolan, ternyata eh ternyata dr. Asri mendapat bonus, di bagian bawah payudara ternyata ada benjolan yang sama dan ukurannya jauh lebih besar dari benjolan satunya. Oke jadilah 2 benjolan itu diangkat. Dokter anastesi sempat mengajak ngobrol sebentar dan memberitahu kalau akan menyuntikan obat anastesinya dalam hitungan detik gue udah ga sadarkan diri

Keluar dari OK sekitar jam 5 lewat. Terdengar suara dokter memanggil-manggil nama gue. Seketika sadar dan merasakan seperti ada yang di tarik keluar dari mulut (sepertinya selang anastesi). Pertama kali sadar, rasanya kaya orang lagi terbang melayang, agak sedikit budeg, entahlah mungkin efek dari biusnya. Bapak dan uwa udah ada disamping gue sambil berdzikir, berharap gue baik-baik aja. Dan dokter memperlihatkan dua benjolan yang ada di dalam gelas. Kurang lebih diameternya sekitar 5cm dan 7cm hemm gede juga yah. Benjolan itu di bawa ke lab patologi untuk di cek, apakah positif FAM atau negatif FAM Gue ga boleh minum dulu sampe kurang lebih 30 menit dari gue sadar. Setelah itu gue dipersilahkan makan, dan ga kebayang perut gue kerucuk-kerucuk kelaperan, mungkin saat di operasai juga bunyi kali yaa. Hehehe. Belum puas gue makan, gue di bawa ke ruang rawat inap. Di ruang rawat inap gue baru merasakan betapa ngilunya bekas operasi ini. Hiks. Besok siang gue sudah di perbolehkan pulang, jika memang tidak ada keluhan sama sekali.

FYI total biaya yang dikeluarkan operasi dan rawat inap di Rs Hermina Depok sekitar 8jt.

23 Oktober 2015
Gue kontrol untuk pertama kalinya pasca operasi, hanya ganti perban dan di sarankan untuk mengurangi makanan yang mengandung kedelai, junk food, fast food, frozen food atau apalah itu. Dan harus di tambah olahraga, hidup seimbang makan-makanan yang fresh, mengurangi makan ayam negeri, mengurangi ikan asin. OMG itu makanan enak-enak semua harus di kurangin L

30 Oktober 2015
Mengambil hasil patologi, dan kembali di konsulkan ke dokter. Alhamdulillah positif FAM, tapi jangan senang dulu. Karena FAM bisa timbul lagi di tempat yang sama bahkan bisa timbul bibit Kanker jika tidak dijaga pola hidupnya.

Yang gue sayangkan dari dr.Asri adalah tidak adanya pemeriksaan USG sebelum operasi, sehingga ketika saatnya operasi malah menemukan benjolan yang lain. Untungnya tidak merugikan gue.
Semoga pengalaman ini bisa menjadi pembelajaran buat gue sendiri untuk lebih aware sama diri sendiri dan perubahan kecil yang ada pada tubuh kita.
Wassalam. 




Selasa, 11 November 2014

Kehidupan setelah lulus kuliah

Assalammualaikum wr wb.

Udah lama ga mampir kesini.. Alhamdulillah sekarang gue udah kerja di sekolah. Ya, impian gue setelah menyelesaikan kuliah adalah bisa bekerja di lingkungan sekolah. Sayangnya gue bukan sebagai guru. Gue sebagai staf karyawan, yang ilmu ke–TP-annya sangat digunakan. Setidaknya ilmu yang sudah didapat dengan segala perjuangan tidak terbuang sia-sia. Tempat kerjaan yang gak jauh dari rumah pula. Alhamdulillah, emang Allah Maha Baik.

Disini gue sebagai staf LRC (learning resource center) dan ternyata banyak senior TP disini, Alhamdulillah lagi. J
Karena gue kerja di sekolah islam, tentunya gak cuma pengetahuan umum, dan kemampuan kerja aja yang terus di upgrade, tapi pengetahuan tentang islam, dan rohani yang terus di upgrade tiap bulannya. Alhamdulillah lagi kan J
Ketemu temen-temen baru. Dan ada yang masih seumuran juga, jadi gaulnya gak sama ibu-ibu guru ajah.
Alhamdulillah, J



Gak semua tempat baru, teman baru itu bikin gak nyaman. Sebagai orang baru juga harus punya kemampuan beradaptasi yang cepat. Kuncinya bersyukur. Memang terkadang rumput tetangga terlihat lebih hijau. Tapi klo kita bersyukur dengan apa yang sudah kita dapat, Insya Allah akan selalu berkah. dan gada salahnya kok untuk mendapat yang lebih baik 



Kamis, 17 April 2014

Pari wisata

Assalammualaikum..
Halo, mau posting perjalanan singkat gue bersama sahabat tercinta rinsa dan ririn ke Pulau Pari, Kep.Seribu. Perjalanannya sih udah dari Agustus 2013 tapi baru posting sekarang.. J

Gue berangkat pukul 5 pagi dari stasiun Depok menuju stasiun Jakarta Kota, lalu di sambung lagi dengan nyarter angkot sampe muara angke. Gue bersama rombongan -12 orang- tiba di stasiun Jakarta Kota jam 5.40 masih di sempetin buat solat subuh dulu disana. Oh iya, gue sampe kota Cuma ber 10 yang 2 orang lagi ketinggalan di stasiun Depok. Jadi mau ga mau kami harus menunggu 2 orang itu sampe di Kota baru deh meneruskan perjalanan ke Muara Angke. Setibanya Kami di Muara Angke (dan itu pertama kalinya gue kesana) rameeeee banget, ya iyalah secara itu emang lagi hari libur. Rombongan kami belum bertemu dengan gaet nya, dan belom tau naik perahu yang mana. Sekitar 45menit akhirnya kami mendapat kepastian untuk naik kapal yang mana.

Stasiun Depok
Perjalanan dari Muara Angke sampe Pulau Pari kurang lebih sekitar 2 setengah jam, dan ternyata sampe sanapun rombongan kami masih terlantar karena belom dapet penginapan L  yauwis rapopo lah, sambil nunggu kami makan otak-otak bakar karna emang udah jam makan siang sih.
Akhirnya kami dapat penginapan, dan rombongan kami dapet 1 kamar gede di wisma LIPI, oke mau ga mau ya kami tidur rame-rame disana. Gak lama kemudian makan siang kami akhirnya datang, setelah santap siang, solat dan istirahat sebentar kami foto-foto di pinggir pantai yang gak jauh dari penginapan

Tiba di Pos Pulau Pari
Bening 


Agenda selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu snorkeling…….. yaaa temen-temen gue mah pada seneng, gue sih seneng aje kan belom pernah. Naaah, gue sih ngerasa kapok ga mau snorkeling laagi, kenapa? Pertama gue pake kacamata minus lumayan tinggi, kedua gue kaga bisa berenang, perasaan gue takut tenggelem aja gitu padahal udah pake pelampung L dan terakhir paha gue langsung kejang otot alias keram. Gue balik lagi ke kapal cuma bisa liat temen-temen pada di laut, gue cuma bisa foto-foto mereka dari atas kapal

Horeeee Snorkeling


Mabok Laut



Persahabatan bagai anak dugong ^^v

Bersih-bersih abis snorkeling, solat magrib terus di jemput buat ke pantai perawan, sayang banget k pantai perawannya malem, jadi ga keliatan bagusnya kaya apa L
Minggu pagi nyari kerang dipantai buat koleksi gue, hehe koleksi yang aneh emang. Kebetulan banget pantainya lagi surut, salah satu temen gue jalan sampe jaauuuuuuuuuh buat nyari bulu babi, dan dia cuma dapet satu.
Ga kerasa udah waktunya kami siap-siap pulang, sebelumnya kita foto-foto dulu.. hehe
Thank you liburan singkatnya senang bisa mengenal kalian J




Pulang deeh


Selasa, 18 Maret 2014

Wisssudaah!

Alhamdulillah..
Setelah sekian lama tak ada kabar, aku kembali dengan berita gembira..
Setelah lima setengah tahun berstatus sebagai mahasiswa akhirnya status itu berakhir pada tanggal 6 Maret 2014.
Maaf ya Bapak dan Mamah, harus menunggu lama sampai anakmu ini mendapat gelar S.Pd


Benar-benar merasakan jatuh bangunnya dalam penulisan skripsi. Di suruh ubah produk dan itu hampir seluruh komponen di rubah, disuruh uji ulang lapangan sama penguji dikala seminar hasil, menjawab pertanyaan pertanyaan dosen penguji ketika sidang, yaah semua sudah terlewati. Meskipun pada akhirnya ada ketidakpuasan dengan nilai yang diberikan.
Wisuda periode kemaren sedih minta ampun, karna sahabat terdekat sudah wisuda duluan.
Sekarang sedih karna Aji ga bisa lulus bareng :'(
Sedih karena sahabat ku gada yang dateng ke wisudaan, but thank you untuk Lintang dan Kiki yang udah jauh-jauh dateng. dan Terima kasih Aji yang selalu ada *ciyee ciyee*



Terima kasih teman-teman TP untuk kebersamaan selama semhas, sidang sampe wisuda :D

Yaah, perjuangan teman-teman angkatan 2008 ternyata belom berakhir, masih ada beberapa yang tertinggal karena terhalang keterlambatan mengambil skripsi atau kepentok di dospem *nasipnya sama kaya aku kemaren. 


dan akhirnya pertanyaan "udah lulus belom?" dan "kapan wisuda?" sudah bisa di jawab dengan senyum sumringah.
Eiittss, tapi gue ga boleh seneng dulu karna akan ada pertanyaan berikutnya setelah melewati fase tersebut yaitu pertanyaan "Udah kerja belom?" atau "kerja dimana sekarang?" yah pertanyaan seperti itu gada habisnya sih emang.


FIGHTING!!!!
Perjuangan belom berakhir..
Menemukan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan kemampuan yang dimiliki rasanya cukup sulit.
Bismillah, kehidupan sebenarnya baru saja dimulai. 

Minggu, 15 September 2013

Pilihan Rini

Andai kisahku seperti di dongeng, pasti selalu happy ending. Sayangnya ini adalah kehidupan nyata, yang tak selalu indah, mimpi saja terkadang buruk, apalagi kehidupan.

Dari segala cerita kehidupan, cerita cinta mungkin akan lebih menarik. Begitupun kisah cinta Rini, jika di ingat kebalakang, pada akhirnya Rini tak bersama Seto. Apakah bersama Bowo?

Dua bulan yang lalu, disebuah warung kopi ditengah kota Jakarta
"Dimana? Aku udah sampe nih" Rini menelpon seseorang
Rini memilih tempat duduk yang menurutnya nyaman, membuka leptop dan mulai membuka akun sosmednya.

Tanpa disadari cappuccino blanded mendarat di samping leptopnya. Siapa lagi yang punya kebiasaan seperti ini selain Bowo.
"Hai, maaf lama ya." Kata Bowo sambil mengusap kepala Rini
"Ah udah biasa nunggu kamu jam karet. Nih proposalnya aku ga bisa lama"
"Oke nanti aku baca, kamu mau kemana abis dari sini?"
"Balik ke kampus, ada janji sama temen"
"Nanti aku jemput ya sekalian"
"Siaap di tunggu yaa" Jawab Rini

Singkat dan berlalu begitu saja selama dua bulan terakhir. Begitulah setiap pertemuan mereka. Pertemuan singkat, percakapan singkat. Mereka menikmatinya dalam hubungan yang mereka bangun dengan rasa sayang, dan saling percaya.

Semoga Rini tidak salah memilih :)