Kamis, 19 April 2012

I love my good father

Merasa bersalah ketika ...
  1. Ga bisa bales sms dan telpon Bapak gagara HP mati. dan itu gak bakalan gue lakuin lagi karena itu buat beliau marah, merasa gak di anggep
  2. Bapak nyuruh dan gue ga bisa ngelakuin itu :(
  3. Bapak harus manggil anak-anaknya dengan teriak 
  4. Bapak bilang "ENGGA" dan gue masih melakukan itu

Merasa bahagia ketika ...
  1. Bapak tersenyum lihat anak-anaknya sukses dengan prestasinya
  2. Bapak percaya sama anak-anaknya
  3. Bisa nurutin semua kata-kata bapak
My good father :*

Minggu, 01 April 2012

Merindumu begitu tiap harinya
Bahagia ketika melihat senyummu
Begitu girang ketika mendengar suaramu..
Berlebihan? 
Maaf,
Aku hanya sedikit cerita tentang hati. 




This is Friend zone ?


Bermula dari mana? Entahlah, aku pun bingung.

Menurut kalian 2 bulan itu lama? Menurut ku sebentar, tapi aku melalui 2 bulan terakhir terasa lama, padahal kalau di lihat bulan mei itu seminar ujian proposal begitu cepat yah, kenapa menunggu 2 builan terasa lama? Apakah karna sedang melakukan proses? Proses apa? Entah lah, aku pun tak mengerti.

Menurutku ini buka hal yang baru, dan entahlah ini namanya apa, lagi-lagi aku tak tahu. Dulu, ketika SMA, aku dikenalkan oleh seorang cowo, saat itu hanya kenal melalui sms, lalu berlanjut dengan telfonan, cukup lama hampir 2 tahun saat itu aku sudah punya pacar, dalam 2 tahun itu pun komunikasi kita dibilangn jarang karena masing-masing sudah punya pacar. Someday aku putus, kami sering berkomunikasi dia sering menelpon ku setiap ku pulang sekolah, sampai suatu hari dia menghilang entah kemana. Dan itu kejadian sekitar  6 tahun yang lalu, dan sampai sekarang aku tak pernah tahu wajahnya seperti apa.

Ketika, memasuki awal 2008. Ketika lagi merasakan yang namanya broken heart karena LDR, menyibukkan diri dengan segala sesuatu yang membuatku sibuk, sibuk belajar menghadapi UAN dengan mondar-mandir ketempat bimbel, bertemu tentor-tentor. Entah sejak kapan aku pun tak pernah sadar, seorang tentor sering sms-an dan telpon-an, aku menanggapinya hal yang biasa karena dia memang dekat dengan semua orang. Sampai dihari aku mendaftar di perguruan tinggi dia menyatakan perasaannya, aku pun merasa bersalah. Tunggu dulu, apakah ini yang disebut friendzone ? Ketika aku merasakan nyaman dengan seseorang tapi aku tidak memimiliki harapan untuk lebih jauh.

Satu cerita lagi yang menurutku ini bukan hal baru, tapi ini benar-benar menjadikanku bukan seperti aku. Seperti pertanyaan di awal, 2 bulan itu sebentar atau lama? Sebentar kan yah? Kenapa aku merasakan itu sepertinya lama. Oke, mengenalnya 2 bulan terakhir membuatku terjebak. Entahlah terjebak dalam hal apa, lagi-lagi aku tidak tahu karna aku tidak berani membuat pendeskripsian terhadap perasaan ku sendiri. 2 bulan ini terasa lama karna kami tidak pernah bertemu langsung. Ya harusnya aku bisa bersikap biasa saja seperti sikap ku dengan cowo itu 6 tahun lalu. Kenapa dengannya aku tak bisa? Aku hanya ingin memberinya selamat, “Selamat kau telah berhasil membuatku gamang”. Mungkin sebagian dari kalian beranggapan, seharusnya aku tak seperti ini seperti memiliki sebuah harapan dengan dia yang aku pun tak pernah berjumpa, yang mungkin aku belum mengenalnya itu siapa. 

Atau mungkin kamu yang disana baca? Ya gapapalah, biar kamu tahu karna aku pun malu buat bicara ini padamu. Aku hanya menuangkan apa yang ingin aku ceritakan. Lalu bagaimana dengan mu? Oke tak perlu dijawab, sebenarnya hal seperti ini sudah pernah aku rasakan sebelum mengenalmu yang bikin beda adalah jarak. Tunggu dulu apa ini termasuk long distance friendzone ? Mungkin akan terjawab jika kami bertemu. See you soon J