Rabu, 19 Desember 2012

kepercayaan?

Ternyata kepercayaan itu memang mahal harganya.
Kepercayaan di rusak sediiiiikiiiiiit aja bisa berakibat fatal.
Sekalipun yang ngerusak kepercayaan itu orang yang di sayang.

Gue tipe orang yang percaya-percaya aja sama orang lain. Meskipun orang lain ini udah pernah ngecewain gue dengan hal kecil, dan ini masalah kepercayaan, keyakinan dan sebuah kejujuran. Gue berusaha untuk melupakan kejadian apapun yang buat gue kecewa. Terutama rasa kepercayaan ini. Gue selalu berusaha percaya dengan apa yang gue lihat  dan gue denger, kenyataannya ketika gue memejamkan mata.. Ketakutan dan keraguan dengan orang itu akan kembali..




                                                                                                        Esya Wahyunie

Rabu, 05 Desember 2012

Malam nya Gadis



From : Rini (Work)
'Dis, gw malem ini numpang tidur di kosan lo ya.. Gw lupa bawa kunci kosan'

Sebuah pesan singkat itu membuyarkan lamunan Gadis. Gadis si penikmat senja tak seperti biasanya duduk di salah satu tempat favoritnya di kampus. Akhir-akhir ini Gadis lebih senang menikmati senja dalam kamar.

To : Rini (work)
'Oke, kesini jam brp? Temenin gue keluar yuk. Sumuk nih di kosan!'

From : Rini (work)
'Mau kemana? Langsung janjian di TKP deh.. Gue lagi sama Bowo nih'

To : Rini (work)
'Taman Menteng, jam 7an gue sampe sana. Oke ;) jangan pacaran mulu lo'

From : Rini (work)
'Siap Ibu Negara, gue ga pacaran, cuma dating sebentar :p'

Gadis bersiap-siap menuju taman menteng.
Sesampainya di Taman Menteng, ternyata Rini sudah sampai duluan, Rini sendirian. Dimana Bowo? Gadis benar-benar penasaran dengan sosok Bowo.

'Haloo Ibu Negara, biasanya kalo ngajakin keluar pasti lagi ada masalah nih' celoteh Rini
'Gada masalah sih, cuma lagi ada pikiran, alias gue lagi agak Galau'
'Cerita lah, gue akan mendengarkan dengan baik'
'Kalo gue cerita tentang tuan beransel apa elo akan bosen dengernya?'
'Heii.. Come on! Sejak kapan gue bosen dengerin kisah lo dan tuan beransel?'
'Gue berteman baik dengan dia, meskipun gue ga bisa bohong kalo ternyata hati ini tetap sama untuk dia. Bagaimana bisa gue mengubur perasaan ke dia tapi komunikasi gw ke dia setiap hari ga pernah putus.'
'Heemmm, I know that' jawab Rini singkat
'Semakin hari bukannya berhenti tapi perasaan sayang dan ingin memilikinya itu terus tumbuh. Sampai puncaknya dia ngajak gue pergi, kesini. Di taman ini, untuk pertama kalinya gue cerita ke dia sambil nangis, untuk pertama kalinya gue kontak fisik. Lo tau rasanya? Gue rasanya mau peluk dia, tapi ga mungkin kan bukan muhrim.. Haha..'
'Yayaya... I trust you!'
'Rin, gue mau keluar dari cerita ini. Gimana ya?'
'Gampang yang penting lo siap. Siap untuk kehilangan, siap merasakan sepi. Sepi dalam arti gada dia lagi di hidup lo. Tapi kalo lo kesepian kan ada gue ada Vivi dan Daru'
'Gue gatau, kayaknya gue belom siap deh'
'Ya cuma lo yang tau itu' Jawab Rini singkat.

Mereka terdiam sambil menikmati susu jahe yang tadi mereka pesan.

'Berdua, sayang nya lagi2 sama Rini. Kapan aku berdua menikmati dinginnya malam dengan pelukmu (lagi)' kicau Gadis

'Lo ngobrol sama dia sudah sejauh apa sih? Kok kayaknya dia udah bikin lo susah untuk move on yah?' Tanya Rini
'Sejauh apa ya? Gue juga bingung, yang gue tau kami selalu bercerita, cerita tentang aku, dia tapi tidak ada kita (aku dan dia)' Gadis sambil mempergayakan tanda kutip ketika dia menyebut kata 'kita'

'Hemmm.. Bisa tidak ada 'kita' tapi sejauh ini yaaa.. Jangan-jangan lo di pelet ya ama doi'

'Sembarangan lo. Yang gue tau, gue tertarik dengan kepribadiannya dia, dengan kehidupannya dan tentu dengan tulisannya.'

'Tuan beransel mu itu tidak satu-satunya yang bisa menyauti syairmu nona, coba lo liat, berapa banyak di luar sana yang memiliki sikap yang lebih baik dari tuan beranselmu itu, dan cowo yang deketin lo itu lebih rapih dari si tuan beransel. Dan berkali-kali cowo itu menyauti syairmu di dunia maya.' Kata Rini

Pernah ada seseorang yang menghampiri hari-hari Gadis, namun sayangnya mata dan hati gadis sudah tertutup untuk melihat cowo itu. Mata dan hatinya hanya terfokus pada satu orang yaitu 'tuan beransel'

'Menunggu itu bukan kesalahan, tapi apa tidak sebaiknya kita berpindah, siapa tahu itu jauh lebih baik dari apa yang di tunggu' kataRini

'Nothing, nothing I can do to give my heart away from you, I can't help it I can't tell you how much I try' ~



Minggu, 02 Desember 2012

Desember




Selalu ada yang bernyanyi dan berelegi
Dibalik awan hitam
Smoga ada yang menerangi sisi gelap ini,
Menanti..
Seperti pelangi setia menunggu hujan reda

Aku selalu suka sehabis hujan dibulan desember,
Di bulan desember

Sampai nanti ketika hujan tak lagi
Meneteskan duka meretas luka
Sampai hujan memulihkan luka


-ERK-