Rabu, 10 Oktober 2012

Cerita Rini


Apakabarnya Gadis Daru, Rini dan Vivi ? Sudah lama tak terdengar ceritanya. Menghilang dengan kesibukannya masing-masing. Kehidupan mereka banyak mengalami perubahan. Salah satunya kisah percintaan mereka ber-empat. Rini yang ternyata masih nyaman dengan kesendiriannya, Gadis yang memilih untuk sendiri dan berteman bahkan bersahabat dengan tuan beransel Vivi yang harus merasakan patah, patah hati maksudnya dan Daru yang merasa hubungannya yang paling tak jelas. Kesibukan mereka mulai berkurang, Rini yang lebih sering menghabiskan waktu dengan Vivi. Daru masih harus bolak-balik Jakarta-Bandung untuk berbisnis dan Gadis yang akhir-akhir ini sering bermanja-manja dengan semua boneka yang ada dikamar kosnya.

Gue mau fokus kehidupan Rini aja yah. Boleh yaah. Kan gue yang bikin cerita, ga boleh protes yah. Haha..
Kabar kedekatan Rini dengan Seto hanyalah sekedar cerita dalam dunia maya, dan persepsi orang-orang terhadap Rini dan Seto sudah berubah, padahal mereka tidak ada hubungan special. Rini saadar perasaan sayang kadang timbul karena terbiasa, Rini pun tak ingin memaksakan apa yang dia rasa. Pelan-pelan Rini menyibukan diri agar dia lupa terhadap perasaannya ke Seto. Yup! Rini berhasil sibuk, sibuk bantuin teman-temannya motret sampai keluar kota, sibuk liburan, sibuk menyenangkan diri. Karna Rini berjanji tidak akan membuat diri nya seperti zombi ketika dia baru saja patah hati dari mantannya. Rini banyak bertemu dengan teman baru yang bisa diajak bertukar pikiran dan mengerti kondisi nya sekarang, meskipun teman baru itu adalah orang lama.

Suatu hari ketika Rini sedang di toko buku “Hai Rini. Eh Rini kan?” Tanya seorang cowo yang agak kebingungan sendiri dengan yang dia katakan. “Iya gue Rini.” Jawab Rini Singkat. “Eh bener kalo ini Rini, sejak kapan berjilbab?” Tanya cowo ini lagi. “Baru-baru ini kok. Elo Bowo yah?” Tanya Rini. “masih inget sama temen lo yang culun ini?”. Mereka saling bercerita meskipun agak kaku karena sudah lama tidak bertemu dan ternyata Rini berpikir kalo si Bowo makin cakep. Dasar cewe single ga bisa deh ya liat yang cakep-cakep. Mereka bertukar nomer hp dan saling memfollow twitter. Seperti yang sudah-sudah, mereka mulai sering saling memention dan telponan. Sampai suatu hari Bowo mendadak menjemput Rini ke kampus dan mengajaknya nonton di kawasan Casablanca. Setelah nonton, makan ngobrol ini itu dan sepertinya sudah tidak ada kekakuan antara Bowo dan Rini, Boeo mengantar Rini kembali ke Kampus karna masih ada urusan yang belum diselesaikan. Tidak ada petir dan hujan, Bowo menghilang. Tidak pernah terlihat di timeline twitter, tidak pernah sms dan telpon Rini lagi. Rini menganggap ini hal biasa, pasti ada pertemuan dan ada perpisahan. Sampai suatu hari Bowo mengirim message melalui akun twitternya.

‘Hai aneh tidak jika kamu menjadi bunga tidurku?’

‘Tergantung, bagaimana keadaan gue di bunga tidur lo?’

‘Kamu menjadi makmumku saat aku solat’

‘Tidak aneh, bukannya imam dalam solat memang sebaiknya seorang laki-laki?’

‘hemmmm’

Itulah kalimat terakhir yang dikirim Bowo hari itu.

Seperti biasa Rini selalu cuek menganggap Bowo seperti halnya teman cowo lainnya.

Rini pergi keluar kota bersama sahabat-sahabatnya, Gadis, Vivi dan Daru.

Didalam mobil

“Daru, gue lapeeeerr....” Teriak Rini dalam mobil
“Rini, berisik.. Emang ga sarapan?” tanya Gadis
“lu tau kan? sejak kapan gue bisa sarapan?” Jawab Rini
“Oke nanti di rest area kita makan, gue juga laper” Jawab Daru
Vivi selalu diam karena dia selalu mabok perjalanan kalo pergi keluar kota. Sesampainya di rest area mereka memesan makanan yang sesuai dengan keinginan masing-masing. Disaat makan itulah Rini menceritakan pertemuannya dengan Bowo sampai akhirnya Bowo mengirim message.
“Kok baru cerita? Lo udah ga nganggep kita sahabat?” Tanya Daru

“Bukannya ga mau cerita, menurut gue pertemuan gue dengan Bowo Cuma sebuah kebetulan dan kita emang temenan. Waktu Bowo jemput gue dikampus kan kalian emang lagi gada di kampus.” Jelas Rini

“To the point deh, perasaan lo ke Bowo gimana?” Tanya Vivi

“emmm gue nyaman sama Bowo, tapi rasanya beda waktu ke Seto. Maaf aku membandingkannya karna kalian memang tahu seberapa besar perasaan aku ke Seto.” Jawab Rini

“memangnya sejauh mana hubungan kamu sama Bowo sampai dia bikin kamu nyaman?” Tanya Daru

“tidak sejauh aku berteman dengan Gusti, Ari dan yang lain” Jawab Rini (Gusti dan Ari adalah sahabat cowo Rini di kampus). “akhir-akhir ini komunikasi kami ga selancar awal bertemu, mungkin dia sibuk kegiatan di kampus dan begitu juga sama kegiatan gue di kampus.

“Tapi lo ngerasa kehilangan?” Tanya Gadis

Rini hanya mengangkat kedua bahunya, menandakan dia pun bingung apa yang dia rasa. Rini hanya sedang mengontrol perasaanya. Dia tidak mau kelepasan dan berlebihan ketika dekat dengan cowok.

“Sudah ga usah dipikirin, jalani dan nikmati aja. Toh selagi dia baik sama lo, lo juga akan baik sama dia kan? Dan gue tau lo gak mau yang kemaren keulang lagi kan?” kata Vivi

“Iyaaaa... gue ga mau jadi zombi lagi. Makannya gue mau makan yang banyak”.

*****
Bowo kembali lagi ke kehidupan Rini, kembali dengan sapaanya tiap pagi, selalu mengirimkan voice note ketika Rini berpamitan untuk tidur. Kadang mengirimkan rekaman Bowo memainkan gitar dan bernyanyi untuk Rini. Siapa juga yang ga ngerasa di special kan oleh Bowo? Siapa juga yang ga luluh diperlakukan oleh Bowo? Sampai akhirnya Bowo bilang “Bisa gak ijinin gue jadi orang yang bisa bikin lo tersenyum setiap hari?” seketika Rini bingung membalas apa. Kali ini Rini yang menghilang, mencoba menenangkan diri dan bercerita kepada tiga sahabat permpuannya dan bercerita pada Galih dan Ari. Mereka hanya menyarankan jika memang Rini merasa sudah siap menerima orang yang akan memenuhi hati dan mengisi hari-hari Rini. Semua keputusan ada di Rini, dan Rini memilih untuk menjalani saja yang sudah ada. Toh selama ini Bowo memang sudah mengisi hari-hari Rini.

*sekiaaaan* 

semoga Rini tidak salah dalam membuat keputusan dan semoga ada cerita yang menyenangkan dari Vivi, Daru dan Gadis.



2 komentar:

  1. Wah, klo gw jadi Seto bakal nyesel tuh. Bego banget siy tu orang.

    Klo lo emang pengen banget punya cowok, udah sikat aja tu Bowo. Nggak usah galau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima Kasih Mas Firman, sayangnya Rini ini hanya ada di cerita saya. :D

      Hapus